Minggu, 10 Agustus 2014

Tak mau

Ada saatnya mungkin nanti
Saat diam sudah tak tertahan
Hati juga bisa rebah
Langkah tak selalu pasti
Pandangan tak selalu terarah

Bingung mungkin
Saat gelap juga datang
Ada risau yang ramaikan waktu

Bukan tenang yang ku cari
Gejolak pun tak apa
Asal ini bukan hanya permainan hati

Sabtu, 02 Agustus 2014

Harus Apaa

Dengerin lagu lagu yang dia kirim untuk kamu
Menyayat mas
Aku merasa aku wanita paling egois
Bertahan dalam senyum dengan mu
Saat disana ada yang menantimu dengan tangis

Beri aku jawaban,  langkah ku lemas  mas
Harusnya kamu bertahan dengan nya
Bukan aku yang sama sekali belum banyak kamu kenal, bukan aku yang juga tak banyak mengerti kamu

Walau sebenarnya begitu ingin aku kamu bertahan dengan ku hingga akhir
Disini aku cukup tahu diri
Cerita kita dimulai dengan terlalu banyak rasa sakit mas, terlalu banyak air mata wanita lain ternyata  yang kamu tumpahkan

Harus apa aku sekarang
Saat aku terlanjur jatuh seperti ini
Harusnya dari awal ku tahu semua
Terlalu rindu mungkin aku hingga tak mampu membaca rasa sebenarnya rasa saat kamu datang

Aku terlalu tanpa daya saat kamu datang
Aku hanya ingin cerita kita tak korban kan siapa pun mas
Aku ingin aku bahagiakan kamu dan begitu juga kamu
Tanpa harus ada yang merasa dilukai

Maaf mas
Perasaan ini datang lagi
Aku ragu lagi
Bingung sebenarnya aku mas

Jumat, 01 Agustus 2014

Sakit pagi ini

Lama kamu ku nanti
Kenapa saat datang kau ajari aku sakit lagi
Dulu rasa ini sudah pernah aku dapati dari dia dan sekarang kamu ajari aku lagi yang sama

Bangun aku pagi ini
Sesak dadaku
Seolah tak lega juga nafas ku

Setiap aku ingat
Ingin marah saja aku

Tapi disini, aku cuma diam
Sembunyi saja aku dalam diam

Tega kamu

Hati ini sedang risau
Sedang lelah mungkin
Tak mau mengingatnya lagi

Yang ku takutkan terjadi
Kenapa kau perlakukan aku seperti dia dulu
You never know how hard I fixed this heart

Melihat potret mu dengan wanita itu
Salahku mungkin terlampau dalam jatuh
Ntah kekuatan apa yang buatku memaafkan mu

Disini, sekali lagi aku meragu
Teringat kau begitu tega merangkul tangannya
Setelah membuatku jatuh

Saat teringat potret itu
Kau seperti bukan laki laki
Melihat potret itu menyakitkan

Sekarang kau terus bertanya dan minta aku yakini lagi lisan mu
Masih sakit, kecewa aku
Tega kamu