Senin, 20 Desember 2010

try be the 1st





Jumat, 17 Desember 2010

Berbagi saat ku berbunga dan menitihkan air mata

Engkau tahu, tanpa suara dariku
Engkau mengerti tanpa ku harus berkata-kata
Engkau merasa detakkan tanpa sentuhan
Engkau percaya tanpa ikrar ku

Engkau tetapkan hati hanya untuk ku
sepenuh hatimu kau tumpuhkan hanya pada ku,,
Dan kita berbagi saat ku berbunga dan menitihkan air mata

Rabu, 15 Desember 2010

10 Stasiun kereta dengan arsitektur terbaik

Ewm,,awal nya sih karena ita tertarik banget ma kereta api,eh pas search kebaca tentang posting ini disebuah blog seorang blogger yg juga tertarik terhadap dunia kereta,,^_^ tpi sayang banget g semua fotonya bisa ditampilin kali ini..
semoga infonya bermanfaat,,

Disini, saya akan memaparkan daftar 10 stasiun kereta tdengan arsitektur terbaik di dunia yang dirilis oleh Tourism Review, berikut adalah daftar 10 stasiun kereta dengan arsitektur terbaik di dunia :

1. Berlin Hauptbahnhof, Jerman
Berlin Hauptbahnhof adalah stasiun kereta terbesar di Eropa, Berlin Hauptbahnhof mempunyai konstruksi bangunan yang sangat modern, serta mempunyai arsitektur bangunan yang futuristik. Keseluruhan konstruksi stasiun kereta ini rampung pada tahun 2006. Stasiun ini mempunyai 2 tingkat, 14 bagian serta 80 stand toko yang kesemuanya dibuat senyaman mungkin bagi para pengunjung mengingat stasiun ini adalah stasiun kereta yang sangat vital di jerman. Bangunan ini terdiri dari logam dan panel kaca yang memungkinkan cahaya matahari bersinar ke dalam gedung


2. Kuala Lumpur railway Station. Malaysia
Stasiun kereta di Malaysia sebenarnya adalah stasiun kereta yang cukup tua, pambangunan stasiun in ipun baru selesai pada tahun 1920, jadi jangan heran jika bentuk konstruksi bangunan ini sangat bergaya kekuno-kuno-an. Tapi jangan salah, walaupun gayanya kuno, stasiun kereta ini tetap nampak elegan. Hal ini karena memang konstruksi bangunan ini memadukan gaya barat dan melayu, sehingga kesan kuno yang tampak justru makin menambah nilai historis dan budayanya, Bahkan beberapa orang justru menilai bahwa stasiun ini lebih cocok bila disebut dengan kastil.

  3. North Park Cable Way, Austria 
stasiun ini menarik di mata ita,liat deh desain nya yang spot light,,simple,tapi tetep elegant..
North Park cable way adalah salah satu stasiun terbesar di Austria yang terletak di Kota Innsbruck. Konstruksi arsitektur bangunan North Park Cable Way ini dirancang oleh studio arsitek Zaha Hadid. Walaupun Atap bangunan stasiun ini dibuat seperti bentuk gelombang yang abstrak, namun justru atap inilah yang menambah kesan futuristik tasiun kereta ini.

4. La Gare de Strasbourg, Perancis
Stasiun kereta La Gare de Strasbourg pertama kalinya dirancang pada tahun 1883 oleh seorang arsitek asal Berlin bernama Johann Jacobsthal, kemudian direnovasi lagi pada tahun 2007. Dalam renovasi ini, ditambahkan rangka kaca serta 120 meter konstruksi kaca di bagian luar, sehingga stasiun ini nampak bagaikan permata yang bersinar bila diterpa oleh sinar matahari.


5. Stasiun Kanazawa, Jepang
Jepang memang yah salah satu negara kebanggan ASIA yang mampu merajai berbagai bidang,,dan kayaknya g mau ketinggalan juga di dunia keretanya,,setelah sukses dengan pemecahan rekor kereta tercepat nya,,sekarang mulai unjuk gigi juga dengan desain arsitektur stasiun kereta nya yang indah,,sipz dah,,
arsitektur pertama yang akan dilihat oleh pengunjung di stasiun ini adalah sebuah gerbang besar dengahn tinggi 14 meter layaknya gerbang tradisional ala Jepang, sedngkan di dalam stasiun, arsitektur yang paling mengesankan adalah Kubah yang mencakup bagian yang menghubungkan bagian timur dan barat terdiri dari 3.000 panel kaca. Stasiun ini juga dikenal sebagai stasiun yang memadukan gaya tradisional berbasis kayu dengan arsitektur modern berbasis logam.

6. Southern Cross Station, Australia
Ni dia stasiun yang desain nya g kalah keren ma yang len ,,excited,,amazing,desain pencahayaannya,,teknologi modern yang ditampilkan,,namun dengan adanya pohon2 yang juga sengaja ditanam disekitar stasiun tetap memberikan kesan fresh ( n naturall,,hhee)
The Southern Cross Station adalah stasiun kereta yang terletak di Melbourne. Sebagai salah satu stasiun kereta paling vital di Australia, maka tak heran jika arsitektur bangunan stasiun ini sangat mengesankan. Fitur yang paling menarik dari bangunan ini adalah atap bergelombang. bahkan saking mengesankanya, Stasiun ini sampai dianugerahi Lubetkin Prize oleh the Royal Institute of British Architects, yaitu sebuah penghargaan untuk bangunan baru berarsitektur tinggi yang terletak di luar uni eropa

7. Estacion de Atocha, Spanyol

kalo stasiun yang ada dikota espanyola ini sengaja menampilkan taman indoor yang membuatnya nampak berbeda dari yang lainnya.
pernahkah kalian melihat hutan di dalam stasiun, jika belum pernah, silahkan kalian mengunjungi Estacion de Atocha di Spanyol. Keran memang di dalam stasiun ini dibuat sebuah miniatur taman yang menyerupai hutan rimba untuk menambah kesan alam di stasiun ini. Stasiun ini awalnya dibuat pada tahun 1851, kemudian pada tahun 1992, mulailah ditambahkan hutan mini seluas 4.000 meter karya Rafael Moneo.


 8. Chatrapati Shivaji Terminus, India
Stasiun ini terletak di kota Mumbai dan merupakan salah satu stasiun tersibuk di India. Chatrapati Shivaji Terminus dirancang oleh Frederick William Stevens, seorang arsitek Inggris. Nilai arsitektur tinggi yang ada di dalam stasiun ini adalah adanya pembauran dua model arsitektur yaitu antara model gothic barat dengan model india tradisional, sehingga dinilai mem punyai nilai lebih bagi dunia arsitektur abad ke-19an. Pada tahun 2004 stasiun ini ditulis di daftar situs Warisan Dunia sebagai salah satu bengunan warisan dunia.



9. Antwerpen Central Station, Belgia

desain klasik pun kesannya masih tetap menarik untuk dikunjungi dan dipelajari yah,,,
Stasiun ini dibangun antara tahun 1895 sampai 1905. Kereta Api Katedral. Stasiun kereta ini mempunyai bentuk bangunan yang unik, yaitu seperti gereja dengan kubah besar di atapnya, serta kubah kecil di sisi-sisi pojok bagian atas bangunan, oleh karena itu maka tek heran jika masyarakat luas lebih sering menyebut stasiun ini sebagai stasiun kereta Katedral.




10. St Pancras Station, Inggris

ni mirip kayak stasiun nya HArpot,,bner g yah ??
Stasiun kereta ini terletak di London Inggris dan dibangun antara tahun 1864 sampai 1868. Arsitektur bangunan ini sangat mengesankan, Sesuai dengan tahun pembuatanya, Bangunan ini mempunyai suasana kuno yang sangat kental, dengan arsitektur khas Britania serta dipadukan dengan gaya Gothik terang. Di stasiun ini juga terdapat dua patung setinggi 9 meter yang terbuat dari perunggu. Di stasiun ini pulalah ada bar sampanye terpanjang du dunia.






Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2010/07/10-stasiun-kereta-dengan-arsitektur.html  

Selasa, 14 Desember 2010

Ya Allah Hold my hand

Ya Alloh … adakah gerangan dari niatku yang salah?
Ya Robbi … adakah gerangan dari hatiku yang masih ragu?
Ya Rahman … adakah gerangan dari caraku yang keliru?
Ya Rahiim … adakah gerangan dari pikiranku yang rancu?
Ya Salaam … adakah gerangan dari semangatku yang mulai luntur?
Tunjukkan kepadaku jalan yang Engkau ridhoi dan jadikan hatiku ridho menerimanya.
Tiada daya dan kekuatan, melainkan karena-Mu …

Minggu, 05 Desember 2010

Kota Palembang

Kota Palembang adalah salah satu kota besar di Indonesia yang juga merupakan ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, sebelum kemudian berpindah ke Jambi. Bukit Siguntang, di bagian barat Kota Palembang, hingga sekarang masih dikeramatkan banyak orang dan dianggap sebagai bekas pusat kesucian di masa lalu.
Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan dari prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 682 Masehi. Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.
Kota ini diserang beberapa kali oleh kekuatan asing, dimana kerusakan terparah terjadi saat penyerangan pasukan Jawa tahun 990 dan invasi kerajaan Chola tahun 1025. Namun sekarang kota ini tengah berbenah dan semakin mempercantik diri untuk menjadi sebuah kota internasional.
Kota Palembang sendiri sampai saat ini menjadi pusat wisata air terindah yang berjuluk "Venice of the East".






        Visi Pembangunan Kota Palembang 2008 - 2013

Sesuai dengan visi dan misi dari Walikota Palembang yang terpilih melalui pilkada langsung Kota Palembang tahun 2008, maka visi pembangunan Kota Palembang sampai dengan tahun 2013, adalah:
"PALEMBANG KOTA INTERNASIONAL, SEJAHTERA, DAN BERBUDAYA 2013"[3]
Visi tersebut memiliki makna bahwa selama lima tahun kedepan, pembangunan di Kota Palembang memiliki cita-cita untuk mencapai terwujudnya Kota Palembang sebagai salah satu kota internasional yang senantiasa dinamis dalam merespon semua peluang dan tuntutan global, disertai dengan kepedulian tinggi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berbudaya.
Pemandangan Kota Palembang dari atas salah satu tower Jembatan Ampera
Terdapat tiga kunci pokok dalam visi Kota Palembang yakni, Kota Internasional, Sejahtera, dan Berbudaya. Kota Internasional mengandung arti bahwa pembangunan di Kota Palembang bertujuan untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, sehingga Kota Palembang memiliki kualitas pelayanan yang berdaya saing internasional, baik dari segi sarana prasarana, maupun sistem birokrasi beserta aparaturnya; Sejahtera bermaksud bahwa pembangunan di Kota Palembang bertujuan untuk mewujudkan kota yang aman, sentosa dan makmur dengan terpenuhinya kebutuhan hidup dasar disemua lapisan masyarakat; Berbudaya mengandung arti bahwa pembangunan di Kota Palembang akan tetap memperhatikan keberadaan dan keragaman budaya lokal, dalam bingkai dan tatanan masyarakat yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius guna mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat.

Sejarah

Jembatan Ampera, ikon Kota Palembang

Fase Kerajaan Sriwijaya

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kerajaan Sriwijaya
Prasasti Kedukan Bukit berangka 682 Masehi merupakan prasasti tertua yang ditemukan di Palembang. Prasasti ini menceritakan adanya pasukan besar yang datang dari Minanga Tamwan dengan perasaan suka cita. Sejarawan merujuk angka pada prasasti ini sebagai hari lahir Sriwijaya, walaupun kemungkinan Palembang telah menjadi ibukota kerajaan sebelum tahun tersebut.
Pada periode 850 - 1025 Masehi, Palembang merupakan kota terkaya di Asia Tenggara, hal ini seiring dengan kemakmuran perdagangan Kerajaan Sriwijaya. Selain menjadi pusat perdagangan Timur Jauh, pada masa ini Palembang juga menjadi pusat pengajaran agama Buddha. Para pelajar dari Tiongkok banyak singgah di kota ini untuk mempelajari agama Buddha sebelum melanjutkannya di India.
Pada tahun 990, Dharmawangsa dari Kerajaan Medang menyerang Palembang. Pada penyerangan ini istana kerajaan diserbu dan Palembang luluh lantak. Namun Culamanivarmadeva, raja yang berkuasa ketika itu, dapat menguasai keadaan dan memukul balik pasukan Jawa untuk kembali ke Medang. Palembang yang makmur itu kembali mendapat serangan dari pihak asing. Rajendra Chola dari Kerajaan Chola menjarah Palembang pada tahun 1025. Setelah menghancurkan Palembang dan menawan rajanya, pasukan Chola menjarah harta kerajaan yang melimpah ruah sebagai rampasan perang.
Dengan penyerangan ini situasi kerajaan tidak terkendali yang berakibat pindahnya ibukota Sriwijaya ke Jambi. Sejak kepindahan ini Palembang hanya menjadi kota pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing. [4]

Fase Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Setelah keruntuhan Sriwijaya, tidak ada kekuasaan besar yang mengendalikan kota. Pada masa itu di Palembang dan sekitarnya bermunculan kekuatan-kekuatan lokal seperti kelompok Panglima Bagus Kuning di hilir Sungai Musi, kelompok Si Gentar Alam di daerah perbukitan, kelompok Tuan Bosai dan Junjungan Kuat di daerah hulu Sungai Komering, kelompok Panglima Gumay di sepanjang Bukit Barisan, dan sebagainya.[rujukan?] Selain itu beberapa pedagang Tiongkok menjadikan kota ini sebagai pangkalan perdagangan mereka. Orang Laut juga menjadikan Palembang sebagai markas mereka sebagai bajak laut.
Pada fase inilah muncul pangeran Sriwijaya yang terakhir, Parameswara. Setelah penyerangan Majapahit ke Palembang, Parameswara bersama Sang Nila Utama pergi melarikan diri ke Tumasik. Di sana ia membunuh gubernur Tumasik yang berkebangsaan Thai. Sewaktu pasukan Thai akan menyerang Tumasik, Parameswara bersama pengikutnya pindah ke Malaka di Semenanjung Malaya, dan mendirikan Kerajaan Malaka. Parameswara memeluk Islam untuk menikahi putri Samudera Pasai dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar Syah. Malaka berkembang pesat pada abad ke-15 sehingga Parameswara menjadi sebagai penguasa tunggal perairan Selat Malaka dan sekitarnya, bahkan Palembang akhirnya berada di bawah pengaruhnya.

Fase Kesultanan Palembang Darussalam

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kesultanan Palembang
Hancurnya Majapahit di Jawa secara tidak langsung memberikan andil pada kekuatan lama hasil dari Ekspedisi Pamalayu di Sumatera. Beberapa tokoh penting di balik hancurnya Majapahit seperti Raden Patah, Ario Dillah (Ario Damar), dan Pati Unus merupakan tokoh-tokoh yang erat kaitanya dengan Palembang. Setelah Kesultanan Demak yang merupakan pengganti Majapahit di Jawa berdiri, di Palembang tak lama kemudian berdiri pula Kesultanan Palembang Darussalam dengan "Susuhunan Abddurrahaman Khalifatul Mukmiminin Sayyidul Iman" sebagai raja pertamanya. Kerajaan ini mengawinkan dua kebudayaan, maritim peninggalan dari Sriwijaya dan agraris dari Majapahit danSultan Mahmud Badaruddin II yang sempat menang tiga kali pada pertempuran melawan Eropa (Belanda dan Inggris).

Fase Kolonialisme

Logo "Visit Musi 2008"
Setelah jatuhnya Kesultanan Palembang Darussalam pasca kalahnya Sultan Mahmud Badaruddin II pada pertempuran besar yang melibatkan Jendral de Kock, Palembang nyaris menjadi kerajaan bawahan. Beberapa sultan setelah Sultan Mahmud Badaruddin II yang menyatakan menyerah kepada Belanda, berusaha untuk memberontak tetapi kesemuanya gagal dan berakhir dengan pembumihangusan bangunan kesultanan. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar, dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.

Sekarang

Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" pada tanggal 27 September 2005. Presiden mengungkapkan bahwa Palembang dapat dijadikan kota wisata air seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".
Saat ini Palembang tengah bersiap untuk mejadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.

Keadaan Geografis

Letak Geografis

Secara geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi, yang dilintasi Jembatan Ampera, yang berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.

Iklim dan Topografi

Citra satelit Kota Palembang
Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 mdpl.
Pada tahun 2002 suhu minimum kota terjadi pada bulan Oktober 22,70C, tertinggi 24,50C pada bulan Mei. Sedangkan suhu maksimum terendah 30,40C pada bulan Januari dan tertinggi pada bulan Sepetember 34,30C. Tanah dataran tidak tergenang air : 49 %, tanah tergenang musiman : 15 %, tanah tergenang terus menerus : 37 % dan jumlah sungai yang masih berfungsi 60 buah (dari jumlah sebelumnya 108) sisanya berfungsi sebagai saluran pembuangan primer.
Tropis lembab nisbi, suhu antara 220-320 celcius, curah hujan 22-428 mm/tahun, pengaruh pasang surut antara 3-5 meter, dan ketinggian tanah rata-rata 12 meter dpl. Jenis tanah kota Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang digenangi air, terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus
Cuaca untuk Palembang
Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Tahun
Rata-rata tinggi °C (°F)
29.9 (86)
30.3 (87)
31.5 (89)
32.5 (91)
32.5 (91)
31.4 (89)
32.3 (90)
32.0 (90)
33.0 (91)
32.7 (91)
31.3 (88)
32.0 (90)
31,8 (89)
Rata-rata rendah °C (°F)
24.2 (76)
24.3 (76)
25.2 (77)
25.1 (77)
25.4 (78)
24.8 (77)
25.1 (77)
24.9 (77)
25.5 (78)
25.5 (78)
24.9 (77)
24.9 (77)
25,0 (77)
Presipitasi mm (inci)
384.7 (15.1)
309.8 (12.2)
100.3 (3.9)
257.8 (10.1)
133.4 (5.3)
83.1 (3.3)
30.8 (1.2)
34.2 (1.3)
29.0 (1.1)
33.1 (1.3)
175.0 (6.9)
84.0 (3.3)
1.655,2 (65,2)

Batas Wilayah

Desa Pangkalan Benteng, Desa Gasing dan Desa Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin
Desa Bakung Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir dan Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim
Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin
Balai Makmur Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin[6]

Keamanan

Pemerintahan

Kota Palembang dibagi ke dalam 16 kecamatan dan 107 kelurahan, kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:
Peta Kota Palembang

Penduduk

Gadis Palembang
Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu, dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas,Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis, dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa dan Kampung Al Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu.